Hari ini, Senin 17 Februari 2025 aku menulis lagi. Aku adalah seorang ibu dari 1 orang putri yg sudah berusia 6 tahun. Insya Allah tahun ini akan ada anggota keluarga. Yap, adik Sajida yg saat ini sedang aku kandung dalam usia 12 Minggu. Kalau ditanya kenapa jaraknya cukup jauh, ya memang kemarin-kemarin aku tidak ingin tergesa-gesa. Aku masih ingin menghabiskan waktu dengan anak pertamaku, paling enggak sampai dia cukup mandiri untuk aktifitas sehari-hari. Sebenarnya kehamilan yg kedua ini juga aku biarkan mengalir saja, sedapetnya. Karena aku masih terngiang-ngiang akan proses kehamilan pertamaku yg cukup chalegging. Walaupun bukan yg sampai mondok" sih.
Singkat cerita Desember aku telat, setelah 10harian aku beranikan untuk testpack. Dan Qadarullah, garis 2. Ya Allah kalau ini memang sudah waktunya, izinkan aku untuk menjalani takdirmu ini, berikan hamba dan janin ini kekuatan Ya Allah, kataku dalam hati. Tanpa disangka" juga ternyata waktu kehamilan kedua ini juga mirip kakaknya. Hpht November, hpl Agustus.
Januari awal aku belum begitu ada keluhan, masih bisa menjalani aktivitas biasa, indera penciuman masih aman, bahkan masih sempat membantu tetangga nikahan juga buat jaga stand makanan. Tp menginjak usia 8 Minggu(akhir Januari) rasanya badan ini nggak karuan. Sebenarnya malu kalau mau ngeluh, malu dengan para pejuang garis 2. Tapi tidak apa-apa semua melaluinya, berkeluh wajar yang penting tetap semangat menjalani hari-hari. Saat itu tubuhnya tidak bisa menerima hawa dingin, indera penciumanku meningkat kesensitifannya. Mual muntah nggak karuan rasanya. Apalagi kalau ke kamar mandi, nggak betah. Hawanya pengen tiduran terus :( Padahal keesokannya harus bekerja. Sungguh melewati trimester pertama ini sambil kerja dan merawat kakaknya rasanya nano-nano. Atau mungkin aku yg terlalu lemah orangnya. Aku sama sekali tidak pernah masak,nyuci. Ah nggak betah bau" wanginya! Kadang merasa bersalah sama si sulung karena kadang aku keteteran apalagi pas dirumah berdua aja, karena suami kerja. Maaf ya kak, semua akan lekas berlalu. Alhamdulillah si kakak suka sekali menyambut adiknya ini, memang aslinya sudah ingin punya adik lama. Tapi aku dan mentalku saja yg belum siap.
Sampai sekarang usia 12 Minggu pun aku masih berjuang dengan drama mual-muntah. Kalau mau berangkat kerja rasanya ogah-ogahan. Tapi aku sadar aku masih memerlukannya. Dulu aku juga kuat" saja, teman"ku juga kuat" saja, aku pasti bisa kuat sampai cuti nanti. Amiin.
Welcome my little star, Baba, Mama, dan kakak menunggumu