Tampilkan postingan dengan label LIFE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LIFE. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Agustus 2015

New Era

Selamat datang kembali di blog tercinta. Rasanya udah lamaaaaaa banget nggak nulis. Hihi. Bukan perkara sok sibuk karena udah kerja, tapi memang karena  otak sedang susah merangkai kata. Alhamdulillah dari terakhir nulis dulu yang masih jadi anak kuliahan, pada tulisan kali ini aku udah jadi perawat beneran yang kerja di sebuah rumah sakit swasta Islam, dan tentunya sudah terakreditasi oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia #halah.

Nyari kerja susahnya memang Naudzubilah. Jadi kalian yang masih kuliah jangan selangit lah kalau bergaya, kalau belum tahu gimana susahnya nyari duit pake keringat kamu sendiri. Baru tahap ngelamar kerjaan aja udah susah banget. Lamaran diacuhkan, diabaikan, sudah jadi hal yang biasa. Tangan sampai gempor nulis disana nggak dibaca juga udah sering. Intinya kalo nyari kerja ya harus totalitas. Semua instansi yang kira” kamu pengenin daftarin aja semua. Gaperlu nunggu ada lowongan. Mungkin bagi sebagian orang ada yang suka bilang “ Ah takut sia2 nulis kalau ngelamar pas ga ada lowongan”. Kalau menurutku ya dimana ada celah yang sesuai dengan kemampuan kita, dengan ijazah kita,  why not? Toh nanti juga bakal kebales kalau pas dapet panggilan. Karena semua memang butuh niat dan modal. Modal pulpen, kertas, amplop, foto kopi, biaya  pos, belum biaya transport kalau udah ada panggilan. Kun fa yakun. Kalau memang udah rejeki kita, dan Allah bilang iya, Pasti dipanggil dan dilancarin deh pas ujiannya.

Mau berbagi sedikit soal pengalaman pribadi nih pas ngelamar kerjaan dulu…
Lulus September 2014, abis wisuda mulai sibuk ngelamar sana-sani. Ikut peruntungan tes CPNS. Jujur yang semangat kali ini malah ayahku. Yang ndaftarin ayah. Nyariin contoh-contoh soal CPNS juga ayah. Sekali nulis lamaran langsung 3,5. Ngirim ke pos, sampe pak pos nya hafal. Nunggu minggu demi minggu, bulan demi bulan. Dan akhirnya dapet panggilan tes. Baru dipanggil doang aja senengnya minta ampun. Tes demi tes dilewati. Sampai pada suatu hari ketika udah ditahap akhir aku dinyatakan gagal. Nyeseknya tu dihati. Aku mulai berganti arah. Ngirim beberapa lamaran di Semarang dan Tung! 2 minggu nunggu akhirnya ada panggilan. Aku berangkat ke Semarang sendirian berbekal doa orang tua. Tes seharian. Ketemu teman-teman baru dari berbagi penjuru dunia #halah.  Pokoknya seneng wes. Deg deg an iya. Banyak harapan yang kubawa. Banyak doa yang menyertai dari keluarga. Aku hanya berusaha maksimal supaya kedua orang tuaku bangga.
Harap-harap cemas menunggu kabar burung dari hasil seleksi tes. Hari demi hari, dan akhirnya satu minggu aku dapat kabar bahwa keterima di salah satu rs swasta Islam di Semarang. Aku langsung memeluk ibuku dengan haru. Orang tuaku yang selalu menyaksikan betapa anaknya gigih kesana kesini sendiri untuk mencari kerja. Akhirnya berbuah manis. Dan aku  tidak menyangka rencana Allah begitu hebatnya. Sekarang udah dapet tempat kerja yang Alhamdulillah nyaman, lingkungan kerja juga nyaman, teman kerja yang solid, baik hati semua, tidak ada senioritas. Ditambah ada sahabatku yang udah kerja duluan di Semarang. Meskipun beda RS tp kami masih sering hanging out bareng. Pokoknya BETAH di sini hehehe

Dalam buku syair-syair Imam asy-Syafi’I dituliskan :

Merantaulah, engkau akan mendapatkan pengganti dari orang-orang yang kautinggalkan, dan bekerja keraslah karena sesungguhnya kelezatan hidup itu ada dalam kerja keras. Sungguh aku melihat menggenangnya air itu akan membuatnya rusak, jika ia mengalir maka ia menjadi bagus dan jika tidak mengalir maka dia tidak bagus. Singa-singa itu, andaikan tidak pernah meninggalkan sarangnya, dia tidak akan mendapatkan mangsa, dan anak panah takkan pernah mengenai sasaran jika tidak meninggalkan busurnya. Matahari itu, andaikan dia berhenti terus di orbitnya, pasti semua manusia akan menjadi bosan kepadanya, baik orang ‘Ajam maupun Arab. Bijih emas itu tidak ada bedanya dengan tanah biasa di tempat-tempat asalnya, sedangkan cendana adalah sejenis kayu bakar saja di negeri asalnya. Jika bijih emas itu meninggalkan negeri asalnya, maka menjadi mahal harganya, dan jika kayu cendana itu meninggalkan negeri asalnya maka iapun semahal emas. 



Sabtu, 12 April 2014

Capung



Seperti sebuah capung yang diterjang hujan lebat, aku lemah. Sayapku tak begitu kuat melawan air hujan yang datangnya keroyokan itu. Lalu capung betina lain menghampiriku, "Ayo kita menepi, kamu masih ingin tetap hidup bukan?".
Mungkin bagi manusia hujan ini tidak begitu menyakitkan jika menghujani tubuhnya. Tapi aku terlalu lemah, sehingga aku harus benar-benar menepi. Aku kemudian mengikuti capung yang tadi menghampiriku. Kami berdua menepi dibawah daun Tectona Grandis. Disana aku bertemu ulat yang sedang tertidur dibawah daun, sepertinya dia tidak menghiraukan dinginnya temperatur angin. Aku bersandar pada daun satunya. Melepas lelahku.
“Hih!” Sayapku jadi rusak terkena hujan tadi. Aku sebal kenapa hujan datangnya begitu tiba-tiba dan pergi tanpa permisi seenaknya. "Jangan begitu, kalau tidak ada hujan, bukankah kamu tidak akan pernah melihat indahnya pelangi?" sahut capung teman baruku tadi. Aku baru paham. Sebenci apapun kamu terhadap sesuatu jangan pernah membencinya seumur hidup, karena pasti ada keindahan yang lain yang akan kau temukan. Hujan kemudian berangsur reda, wow "Pelangi" pekikku. Sang ulat sampai terbangun mendengar suaraku. Dan kemudian akupun kembali terbang hati-hati sambil tersenyum pada pelangi :)


Minggu, 10 Februari 2013

REMEMBER

Waktu aku kecil sebelum berangkat ke taman kanak-kanak ibu menyisir rambutku dan aku selalu meminta padanya untuk mengepang rambutku menjadi dua dan menggulungnya seperti rambut orang cina #remember

Aku ingat aku selalu menangis kalau ibuku meninggalkanku ketika aku belajar di TK , padahal ia cuma mau beli sayur di warung sebelah #remember 

Aku ingat waktu kelas 1SD aku jambak-jambakan sama teman sebangkuku sampai wali kelas menghukum kami #remember

Aku rindu kupu-kupu yang kukejar dulu. Di masa kecil berlari bersama saudara-saudaraku di lapangan dekat makam  #remember

Setiap pulang sekolah aku sering bermain lompat tali bersama-sama teman-teman didepan rumah bude. Hei kalian sudah besar –besar ya sekarang. Hihi. #remember

Aku ingat umur 12tahun, saat pertama pria jatuh cinta padaku. Memberikanku surat, dan aku tidak berani membacanya -_- #remember

Aku ingat ketika aku SMP aku benci sekali dengan pelajaran membuat puisi. Lebih baik nyanyi dikamar mandi. #remember

Kamu temennya blablabla ya. Eh sekarang dia kabarnya gimana? Itu pesan pertama km yang membuatku mengernyitkan dahi. #remember

Berjuta cahaya datang padaku menarik tanganku, nyanyikan lagu tentangnya. Duhai bintang mungkinkah yang kurasa apakah sudah saatnya untuk ku menyukainya. . . .Ini lagu lho. Coba tebak lagu siapa? #remember

Aku ingat saat ulang tahun ke-17, teman-teman mengajakku membeli mie ayam dengan semua koin 100an ku. Koplaks. Haha. #remember

Apa yang kamu ingat dalam hidupmu ? Semoga kamu ingat waktu kau membersihkan tanganku dari es krim coklat yang meleleh dengan air matamu. #remember

Bicara ingat, hm. . kamu berkata wajahku manis ketika aku sedang serius, bukan begitu? Ah aku tersipu. #remember

Tic toc tic toc. Time is ticking. It almost 3 years. Why? Why now? :( #remember

Kalau sekarang aku ingat wajahmu, aku jadi pengen tidur dan berharap ketemu km dimimpiku. #remember

Menciumi bantal tak lekas pergi. Tidur oh tidur lagi. Enaknya mimpi. Kadang dipilih dari pada hidup yang berseni.


Jumat, 01 Februari 2013

Senja dan gerimis

#7HariMenulis  –Hari Ketiga-

Senja dan gerimis
Kamu berdua adalah syahdu
Kamu berdua membuat jiwa-jiwa yang sepi saling menepi
Menepi dalam renungan pada Tuhan yang Maha Pemurah
Aku suka senja, itu yang selalu kulontarkan padamu
Tapi kamu malah suka malam,
Oh jadi ini yang membuat kita tidak lagi saling menyapa?
Dan aku suka air dari langit, tik tik tik, apalagi ketika gerimis diboncenganmu
Tapi kamu bilang air hujan membuatmu alergi
Ya ampun, manusia, banyak sekali ragamnya
Senja membuat hatiku teduh, pun setelah kamu tidak berada disisiku
Senja dan gerimis bertemu pada hari itu
Senja dan gerimis menghentikan kita dalam sebuah late-lunch
Kamu, ingatkah pada hari itu?
Senja membuat langit berwarna kalem
Membuat hati yang gundah menjadi tenang dengan cerahnya ronamu
Gerimis di senja hari, apakah gumiho sedang menangis?
Aku fikir senja dan gerimis itu jodoh yang apik
Senja hamparan langit yang indah ciptaan Tuhan
Dan gerimis sebagai peneduh jiwa
Tuhan dimanapun dia berada jagalah dia
Bagaimanapun dia sudah menemani senjaku selama ini
Pun ketika gerimis datang, dia menahan sebalnya demi menyenangkanku
Langit senja katakan padanya bahwa dia sangat berhati mulia
Gerimis, temani dia dengan merdunya suaramu dikala dia kesepian
Senja, gerimis dan kamu adalah satu


Sabtu, 18 Februari 2012

Don't missed it !

Kehidupan memuat alur yang tak dapat kita tebak kemana akan berjalan. Ada tawa, sedih, harapan, dan tantangan yang mengiringi. Agar dapat tersenyum indah, ada kalanya kita harus berkorban. Ketika hambatan datang, tegarlah. Kita tidak sendiri bukan? Ada Allah SWT disamping kita. 

Masa remaja adalah masa yang sangat indah. Ada persahabatan, percintaan dan hal lain yang indah-indah. Namun kamu tidak boleh menikmati indahnya saja. Bersakit dahulu, bersenanglah kemudian. Dalam hidup sebaiknya jangan lupa pula untuk belajar menghargai waktu. Jangan sampai kamu menyesal nantinya. Bukankah waktu tidak bisa kembali? Belajar dari kesalahan juga aku sangat setuju. Banyak pelajaran berharga selama kita didunia ini. Jangan sampai kebodohan kita merugikan diri kita sendiri dan orang lain.



 

Rabu, 28 Desember 2011

This is the result. . .

            Hari ini aku mau bercerita soal perjalanan hidupku menggapai cita-cita #tsaahh. Ya, memang inilah yang mau aku terbitkan diblog aku ini. Kalian ingatkah jaman SD kalian, bu Guru sering nanyain, apa cita-cita kalian ? So do I. Aku juga pernah #halah. Dan jawabanku tiap tahun kadang berbeda-beda. Gatahu kenapa, ya namanya anak kecil pasti banyak pengennya, wajar bukan ? Dulu sempet yang namanya pengen jadi pramugari, karena pikirku  aku bisa jalan-jalan keluar kota, bahkan keluar negeri. Asyik bukan traveling seperti itu. Lambat laun cita-citaku berubah lagi dan tahukah kalian aku ingin jadi apa? Aku pengen jadi penjahit :0, karena pikirku dengan aku jadi penjahit aku bisa membuat baju-baju sesuai keinginanku. Semua ini berawal ketika aku melihat teman masa kecilku yang sering dibuatkan baju oleh ibunya yang notabene adalah seorang penjahit J. Gag sampai disitu aja, kemudian cita-citaku berubah lagi dan aku ingin menjadi seorang guru. Karena mayoritas keluargaku banyak yang jadi guru, banyak yang ngedukung aku. Eh, pas SMP ayahku masuk rumah sakit. Sedih sekali melihat kondisinya. Aku juga tak menyangka kalau bakal separah itu karena ayahku jarang sekali sakit. Karena aku sering menginap di rumah sakit, aku jadi sering bertemu dengan para suster dan dokter yang berlalu lalang disana. Entah kenapa aku jadi pengen sekali jadi perawat. Terlihat bersih dan rapi dengan pakaian putih-putihnya. Terlihat gagah, xoxo. Mungkin kalian berpikir, kenapa ga pengen jadi dokter aja? Pertama, aku menyadari kalau otakku itu biasa aja, gag pinter-pinter amat. Kedua, ga perlu diragukan lagi kalau sekolah dokter itu lama dan mahal pula. Kecuali mereka yang bener-bener pinter mungkin bisa dapet scholarship. Oke cukup, sekarang waktunya kita bicara soal kenyataan dan nasib.
            Akhirnya setelah lulus SMA 3 tahun di SMAN 6 Solo tercinta, tiba waktunya buat nyari kampus. Aku pengen jadi apa ea, apa yang pantes ea, apa yang peluang kerjanya banyak itu semua udah jadi hal biasa yang diperbincangkan oleh aku dan teman-temanku. Konsultasi ke bimbingan, cari-cari info lewat internet, ngobrol dengan orang tua bisa sangat ngebantu. Dan pada akhirnya saya memutuskan untuk mendaftarkan lewat 3 jalur. SNMPTN, SPMB Poltekes Solo sama STPN Jogja.
            Tiap calon mahasiswa pasti banyak dong yang pengen ke universitas negeri dulu. Makanya banyak banget tu yang ngedaftar. Dan aku memilih UNS semua diformulir tes SNMPTNku, hihi. Selain wilayahnya diSolo aja, kan enak juga misal bisa sekampus sama pacar :p. Yang penting gag jauh-jauh banget lah dari kampung halaman. Jadi tiap minggu bisa pulang kampung.
            Nah buat pilihan kedua, emang cita-cita terakhirku kan pengen jadi perawat. Jadi ya nyoba aja buat cadangan, xoxo. Lagipula itu negeri juga, jadi enggak terlalu membebani orang tua, insha allah J. Entah kenapa tekadku buat masuk kesitu kenceng banget. Yakin aja bisa disitu. Eauda, aku daftar sama temen terus ikut tes deh.
            Buat yang terakhir STPN yang malang L. Kenapa aku bisa bilang malang karena aku gagal secara cuma-cuma karena aku tidak ikut tes. Yah, sayang sih emang padahal udah daftar. Alesannya kenapa, nanti bakal aku jelasin dibawah.
            Dan jeng-jeng, pengumuman tiba. Yang pertama keluar dari Poltekes. Dan alhamdulilah saya berhasil lolos tes dan keterima dijurusan D3 Keperawatan Reguler. Selang beberapa hari pengumuman tes SNMPTN. Dan malang sekali, aku tidak lolos L Sungguh memalukan. Yah, mungkin ini udah garis hidupku, dan aku semakin mantap untuk melanjutkan ke poltekes. Aku melakukan tes kesehatan, daftar ulang dan registrasi, dan akhirnya supersh*ck “OSPEK”. Dan ternyata, jadwal ospekku berbarengan sama jadwal tes STPN. Akhirnya aku merelakan tesku, dan memilih ospek saja. Ya, ada beberapa pertimbangan. Pertama, aku malas kalau harus mengulang ospek tahun depan, yang kedua saingan di STPN ga karuan banyaknya. Aku aja yang dapet tes dijoga pesertanya udah 2ribu lebih. Padahal itu tes diadakan di 8 kota di Indonesia dan Cuma dimbil 200 orang se-Indonesia kalau tidak salah. Yasudahlah, mungkin perawat memang jalanku, hihi. Semoga kelak aku bisa menjadi perawat yang berguna amin.
            Sekarang aku mulai menikmati dunia baruku ini,. Menurutku mengasyikkan bisa belajar mengenai dunia kesehatan, menarik pula. Bisa kita terapkan untuk diri sendiri dan orang-orang disekitar kita. Intinya kalu kamu suka dengan sesuatu, ditekuni aja. Jangan ragu buat nyoba masuk kelingkup itu. Dengan begitu kamu bisa menjalani semuanya dengan enjoy. Beberapa hari yang lalu, aku baru saja mengikuti pra-pendidikan di RSUD dr. Moewardi selama 2 hari. Aku dan teman-teman juga mengikuti tes Basic Life Support, dan kami semua lulus :D. Ini dia beberapa foto yang kami ambil disana, diruang Radiologi Lantai 3 Gd. Parang Kusuma.