Jumat, 01 Februari 2013

my Supermom


Masih dalam #7HariMenulis  -Hari Kedua-

“Drrttt”

Hpku bergetar,  ternyata ada sms masuk. Segeralah pesan itu aku buka.

“Lia, ibu lagi di Moewardi habis check up” isi sms ibuku.

Dan aku udah bisa menebak maksud ibuku  itu. Jadi udah beberapa bulan di belakang leher ibuku terdapat sebuah benjolan yang kian lama kian membesar, dan saat itu benjolannya berukuran sebesar telur ayam. Aku yang saat itu sedang praktek klinik di RSUD Karanganyar jadi sangat cemas, karena ingin segera menemui ibuku yang sedang berada di Solo, lalu aku balas sms ibuku.

“Gimana ibuk kata dokternya?”

Sekian menit kemudian ibuku membalas sms.

“Kata dokternya itu sejenis tumor jaringan lemak, ini ibu lagi pesen kamar, besok insya allah dioperasi.”

Huaaaaaaa jadi makin pengen ke Solo aku :( Take care mom. Hari itu sehabis sift pagi aku langsung pergi ke Solo menyusul ibu dan ayahku.

Sampai di Solo kira-kira hampir ashar, dan akupun ketemu ibu dan ayahku yang masih menunggu antrian kamar. Jam 4 sore akhirnya dapat kamar, tepatnya  di ruang Cendana 1 No 6-a .

Rasa sakit bagi seorang anak adalah ketika mendapati kedua orang tuanya sedang sakit, apalagi ibunya. Hari itu aku putuskan buat menginap di Solo. Sehabis magrib ada temanku yang datang menjenguk ibuku, kemudian saudara-saudaraku dari pihak ayahku juga berdatangan. Dan kami menyambutnya dengan senang. Malam itu ibuku bahkan belum diinfus hihi. Bener-bener nggak seperti orang sakit.  

“Gimana buk, deg-deg an nggak operasi besok?” tanyaku

“Insha Allah enggak, wong dioperasi biar hilang kok benjolannya. Lagipula paling habis itu besoknya boleh pulang” Ibuku menjawab dengan tenang.

Keesokan harinya kira-kira subuh ibuku diukur tekanan darahnya  140/100 mmHg.
Kemudian pada pukul 7 ibuku masuk ruang operasi. Sesampainya di IBS (instalasi Bedah Sentral) diukur ulang tekanan darahnya dan apa yang terjadi, tekanan darah ibuku naik menjadi 170/100mmHg. Akhirnya operasipun ditunda sampai tekanan darah ibuku kembali normal, karena dokter ibuku,dr. Anti tidak berani mengoperasi jika tekanan systole ibuku diatas 150mmHg. Tekanan systole adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung. Semisal dokter mengatakan tekanan darah kita 120/80 mmHg itu berarti tekanan systolenya 120mmHg dan diastolenya 80 mmHg. Oh iya, ibuku mempunyai riwayat darah tinggi. Jadi ini sebabnya tekanan darah ibuku bisa naik secara tiba-tiba bila sedang stress atau lelah. 

Hari kedua dicek, tekanan darah ibuku tetap tinggi dan operasipun tidak jadi dilakukan. Begitupun dengan hari ketiga, masih tetap tinggi. Barangkali ibuku stress karena mau dioperasi sehingga naik terus tekanan darahnya. Kemudian dari dokter jantung, dr.Ninik, memberikan ibuku terapi untuk menurunkan tekanan darahnya melalui syringe pump.  Pernahkah kalian mendengar tentang syringe pump kawan? Jadi syringe pump itu adalah pompa suntikan yang digunakan untuk memasukkan cairan obat kedalam tubuh dalam dosis rendah dengan sangat akurat. Kalau biasanya dengan 3 kali pemberian terapi tekanan darah akan turun, namun beda dengan ibuku. Selama dirawat disana bahkan sampai 10 kali lebih terapi diberikan. Aku juga bisa melihat ibuku yang nampak stress karena tekanan darahnya yang tak kunjung stabil. Kami hanya bisa menyemangati dan mendoakan ibu. Aku yang waktu itu sedang menjalani praktek klinik di RSUD Karanganyar setiap hari harus bolak-balik Solo-Karanganyar untuk mengetahui kondisi ibuku, kadang aku juga menginap dirumah sakit.

Pada hari ke-empat dicek tekanan darahnya masih tetap sama, diatas 150mmHg (systolenya), ibuku sampai menangis ketika mendapati hasil tekanan darahnya tinggi terus. “Sudah diobatin lama og tidak kunjung turun tekanan darahnya”, keluh ibuku. Banyak pula perawat yang setiap datang untuk memeriksa tekanan darah ibuku kemudian menyemangati ibuku untuk tetap tenang , sabar dan selalu berdoa. Sungguh aku juga sedih melihat ibuku, mau operasi saja kehalang tekanan darahnya yang tinggi. Tiap hari kami berdoa untuk ibu. 

Hari kelima, ternyata tekanan darah ibuku tetap tinggi. Sampai pada hari ke-6 alhamdulilah tekanan darah ibuku turun menjadi 140mmHg systolenya( diastolenya saya lupa hihi). Dan siangnya ibuku dioperasi pada pukul. Alhamdulilah operasi berjalan lancar. Sampai ibuku dibawa kekamar kembali, nampaknya ibuku masih kliyengan karena efek biusnya. Oleh perawat disana juga kami dilihatkan isi tumor itu. Ternyata isinya seperti lemak atau gajeh dalam bahasa jawanya. Hiiiii. Setelah aku baca hasilnya ternyata tadi adalah Lipoma. Jadi limfoma itu adalah tumor jinak yang tumbuh di bawah kulit dan merupakan endapan lemak. Biasanya yang suka makan makanan yang mengandung lemak lama-lama bisa kena Lipoma. Jadi save healthy ya kawan. Jangan makan sembarangan hehe.

Hari berikutnya atas persetujuan dari dokter onkologi dan jantung alhamdulilah ibuku sudah boleh pulang. Senang semuanya berjalan lancar pasca operasi kemarin. I love you, mom. Without my mom I’m nothing.

Aku akan mempersembahkan 1 lagu untuk ibuku, judulnya "just for my mom" dari Sheila on 7

Sometimes I feel my heart so lonely but it’s ok
No matter how my girl(krn aku ce jd  diganti my boy XD) just left me and I don’t care
Whenever the rain comes down and it’s seems there’s none to hold me
She’s there for me, she’s my mom

Reff:
Just for my mom, I write this song
Just for my mom, I sing this song
Just for my mom, can wipe my tears
Just for my mom, can only here

Trap in a subway, can’t remember the day but I feel ok
Damped in damn situation, in every condition with no conclusion
Whenever the rain comes down and it’s seems there’s none to hold me
She’s there for me, she’s my mom

Ke Reff
You may say I have none to cover me under the sun
She’s there for me, she’s my mom

1 komentar:

  1. alhamduillah operasinya lancar. semoga Ibu cepet pulih kembali :)

    BalasHapus