Masih dalam
#7HariMenulis -Hari Kedua-
“Drrttt”
Hpku bergetar, ternyata ada sms masuk. Segeralah pesan itu
aku buka.
“Lia, ibu lagi di
Moewardi habis check up” isi sms ibuku.
Dan aku udah bisa
menebak maksud ibuku itu. Jadi udah
beberapa bulan di belakang leher ibuku terdapat sebuah benjolan yang kian lama
kian membesar, dan saat itu benjolannya berukuran sebesar telur ayam. Aku yang saat itu
sedang praktek klinik di RSUD Karanganyar jadi sangat cemas, karena ingin
segera menemui ibuku yang sedang berada di Solo, lalu aku balas sms ibuku.
“Gimana ibuk kata
dokternya?”
Sekian menit
kemudian ibuku membalas sms.
“Kata dokternya itu
sejenis tumor jaringan lemak, ini ibu lagi pesen kamar, besok insya allah
dioperasi.”
Huaaaaaaa jadi
makin pengen ke Solo aku :(
Take care mom. Hari itu sehabis sift pagi aku langsung pergi ke Solo menyusul
ibu dan ayahku.
Sampai di Solo
kira-kira hampir ashar, dan akupun ketemu ibu dan ayahku yang masih menunggu
antrian kamar. Jam 4 sore akhirnya dapat kamar, tepatnya di ruang Cendana 1 No 6-a .
Rasa sakit bagi
seorang anak adalah ketika mendapati kedua orang tuanya sedang sakit, apalagi
ibunya. Hari itu aku putuskan buat menginap di Solo. Sehabis magrib ada temanku
yang datang menjenguk ibuku, kemudian saudara-saudaraku dari pihak ayahku juga
berdatangan. Dan kami menyambutnya dengan senang. Malam itu ibuku bahkan belum
diinfus hihi. Bener-bener nggak seperti orang sakit.
“Gimana buk,
deg-deg an nggak operasi besok?” tanyaku
“Insha Allah
enggak, wong dioperasi biar hilang kok benjolannya. Lagipula paling habis itu besoknya
boleh pulang” Ibuku menjawab dengan tenang.
Keesokan harinya
kira-kira subuh ibuku diukur tekanan darahnya
140/100 mmHg.
Kemudian pada pukul
7 ibuku masuk ruang operasi. Sesampainya di IBS (instalasi Bedah Sentral)
diukur ulang tekanan darahnya dan apa yang terjadi, tekanan darah ibuku naik
menjadi 170/100mmHg. Akhirnya operasipun ditunda sampai tekanan darah ibuku
kembali normal, karena dokter ibuku,dr. Anti tidak berani mengoperasi jika
tekanan systole ibuku diatas 150mmHg. Tekanan systole adalah tekanan darah pada
saat terjadi kontraksi otot jantung. Semisal dokter mengatakan tekanan darah
kita 120/80 mmHg itu berarti tekanan systolenya 120mmHg dan diastolenya 80
mmHg. Oh iya, ibuku mempunyai riwayat darah tinggi. Jadi ini sebabnya tekanan
darah ibuku bisa naik secara tiba-tiba bila sedang stress atau lelah.
Hari kedua dicek,
tekanan darah ibuku tetap tinggi dan operasipun tidak jadi dilakukan. Begitupun
dengan hari ketiga, masih tetap tinggi. Barangkali ibuku stress karena mau
dioperasi sehingga naik terus tekanan darahnya. Kemudian dari dokter jantung,
dr.Ninik, memberikan ibuku terapi untuk menurunkan tekanan darahnya melalui
syringe pump. Pernahkah kalian mendengar
tentang syringe pump kawan? Jadi syringe pump itu adalah pompa suntikan yang
digunakan untuk memasukkan cairan obat kedalam tubuh dalam dosis rendah dengan
sangat akurat. Kalau biasanya dengan 3 kali pemberian terapi tekanan darah akan
turun, namun beda dengan ibuku. Selama dirawat disana bahkan sampai 10 kali
lebih terapi diberikan. Aku juga bisa melihat ibuku yang nampak stress karena
tekanan darahnya yang tak kunjung stabil. Kami hanya bisa menyemangati dan
mendoakan ibu. Aku yang waktu itu sedang menjalani praktek klinik di RSUD
Karanganyar setiap hari harus bolak-balik Solo-Karanganyar untuk mengetahui
kondisi ibuku, kadang aku juga menginap dirumah sakit.
Pada hari ke-empat
dicek tekanan darahnya masih tetap sama, diatas 150mmHg (systolenya), ibuku
sampai menangis ketika mendapati hasil tekanan darahnya tinggi terus. “Sudah
diobatin lama og tidak kunjung turun tekanan darahnya”, keluh ibuku. Banyak
pula perawat yang setiap datang untuk memeriksa tekanan darah ibuku kemudian
menyemangati ibuku untuk tetap tenang , sabar dan selalu berdoa. Sungguh aku
juga sedih melihat ibuku, mau operasi saja kehalang tekanan darahnya yang
tinggi. Tiap hari kami berdoa untuk ibu.
Hari kelima,
ternyata tekanan darah ibuku tetap tinggi. Sampai pada hari ke-6 alhamdulilah
tekanan darah ibuku turun menjadi 140mmHg systolenya( diastolenya saya lupa
hihi). Dan siangnya ibuku dioperasi pada pukul. Alhamdulilah operasi berjalan
lancar. Sampai ibuku dibawa kekamar kembali, nampaknya ibuku masih kliyengan
karena efek biusnya. Oleh perawat disana juga kami dilihatkan isi tumor itu.
Ternyata isinya seperti lemak atau gajeh
dalam bahasa jawanya. Hiiiii. Setelah aku baca hasilnya ternyata tadi adalah
Lipoma. Jadi limfoma itu adalah tumor jinak yang tumbuh di bawah kulit dan
merupakan endapan lemak. Biasanya yang suka makan makanan yang mengandung lemak
lama-lama bisa kena Lipoma. Jadi save healthy ya kawan. Jangan makan
sembarangan hehe.
Hari berikutnya
atas persetujuan dari dokter onkologi dan jantung alhamdulilah ibuku sudah
boleh pulang. Senang semuanya berjalan lancar pasca operasi kemarin. I love
you, mom. Without my mom I’m nothing.
Aku akan
mempersembahkan 1 lagu untuk ibuku, judulnya "just for my mom" dari Sheila on 7
Sometimes I feel my heart so lonely but it’s ok
No matter how my girl(krn aku ce jd diganti my boy XD) just left me and I don’t care
Whenever the rain comes down and it’s seems there’s none to hold me
She’s there for me, she’s my mom
No matter how my girl(krn aku ce jd diganti my boy XD) just left me and I don’t care
Whenever the rain comes down and it’s seems there’s none to hold me
She’s there for me, she’s my mom
Reff:
Just for my mom, I write this song
Just for my mom, I sing this song
Just for my mom, can wipe my tears
Just for my mom, can only here
Trap in a subway, can’t remember the day but I feel ok
Damped in damn situation, in every condition with no conclusion
Whenever the rain comes down and it’s seems there’s none to hold me
She’s there for me, she’s my mom
Damped in damn situation, in every condition with no conclusion
Whenever the rain comes down and it’s seems there’s none to hold me
She’s there for me, she’s my mom
Ke Reff
You may say I have none to cover me under the sun
She’s there for me, she’s my mom
She’s there for me, she’s my mom
alhamduillah operasinya lancar. semoga Ibu cepet pulih kembali :)
BalasHapus